Aku, TNGP, Dan Keluarga

Keberangkatakanku ke Jakarta dalam rangka untuk menghadiri Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) yang di laksasnakan pada tanggal 30 November sampai dengan 1 Desember mengisahkan banyak cerita. Untuk itu saya sangat berteruma kasih kepada semua pihak dan panitia TNGP yang telah mengantarkanku memasuki kantor-kantor penting di Jakarta. Untuk pertama kalinya juga saya masuk ke kantor balaikota Jakarta , perpustakaan nasional republic Indonesia dan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Sebenarnya saya sering ke Jakarta, tetapi ini adalah hal pertama yang saya alami, dan pertama kalinya saya menginjakkan kaki ke kantor – kantor penting tersebut.

TNGP memberiku kenangan, kenangan yang tak akan pernah saya lupakan , bertemu dengan para penulis – penulis hebat se Indonesia, saya yang datang ke TNGP dari Sulawesi selatan bersama para rombongan. TNGP dan mediaguru mampu mengubah hidupku yang tadinya saya hanya bermimpi untuk bisa masuk ke kantor – kantor penting di Jakarta dan berkat TNGP saya bisa memasukinya. Mengahadiri TNGP dan Louching buku selamat datang mas nadiem dan menerima sertifikat yang sangat luar biasa untuk ku. Sertifikat yang akan ku simpan dan ku jadikan sebagai kenangan yang indah.

Tampi beda di acara nasional itu membuat kita percaya diri, saya mengunakan pakaian khas Sulawesi selatan membuat orang bertanya – tanya tetntang budaya lokal. Itulah indahnya TNGP yang sangat luar biasa bisa menyatukan nusantara. Yang sangat indah itu ketika perbedaan menjadi satu dalam acara nasional.

Bagiku menulis itu indah dan membaca banyak tahu, dimnapun itu kita bisa menulis dan bisa membaca salah satunya di atas MRT. Untuk pertama kalinya juga saya rasakan menulis di atas MRTdan membaca di atas MRT. MRT lebak bulus menuju kantor Kementerian Pendidikan dan kebudayaan itu hal yang sangat luar biasa dalam hidupku. Karena pada saat itu saya akan masuk di kantor kementerian pendidikan dan kebudayaan. Apapun itu TNGP mampu menyatukan nusantara indonnesia. Itulah TNGP yang diadakan oleh mediaguru Indonesia.

Selapas acara, TNGP juga mempertemukan saya dengan keluargaku. keluarga ayang sudah lama tidak bertemu saya bisa mengunjunginya yang berada di daerah Jakarta dan bogor. Acara TNGP telah usai teman-teman kembali pulang ke daerahnya masing – masing tapi tidak dengan saya, saya masih keliling pulau jawa. Keliling untuk bersilaturahmi bersama keluarga besarku yang ada di Jakarta dan bogor itu memberikanku sebuah cerita yang sangat luar biasa. Kita mulai dari kota Jakarta, kota Jakarta saya berkunjung kerumah keluarga saya yang berada di cililitan dengan menggunakan alat tranportasi online yang juga sebagai sponsor TNGP yaitu grab. Berkungjung dan nginap selama 2 hari. Karena kita baru bertemu jadi saya cerita tentang Makassar dan keluarga di Makassar. Dua hari saya di Jakarta menemui keluarga selanjutnya saya menuju kota bogor untuk bersilaturahmi lagi dengan keluarga yang ada di kota bogor. Ini juga adalah pengalaman pertamaku ke bogor menggunakan grab. Dalam perjalanan menuju bogor banyak hal unik yang saya rasakan bersama sopir grab, sala satunya adalah makan bersama sopir grba karena kemacetan panjang jadi saya mengajak sopir grab makan di slaah satu warung di daerah bogor. Setidaknya saya dan sopir grab bisa akrab dan seperti keluarga juga.

Selapas dari semuanya saya mersakan sesuatu yang indah ketika berjumpa dengan keluarga yang berada di bogor. Karena sudah lama tidak berjumpa jadi saya menghabiskan waktu bersama keluarga dan menginap selama 2 minggu di rumahnya. Inilah yang terjadi padaku selama mengikuti Temu Nasional Guru Penulis, bisa bertemu dengan keluarga dan bisa mendapatkan keluarga baru di acara TNGP. Saya sangat berterimakasih kepada media guru Indonesia yang meberikanku banyak hal. Hal yang tak bisa ku lupakan,banyak cerita yang masih ingin saya tulis, cerita antara “Aku, TNGP, Dan Keluarga” semoga aku akan kembali lagi mengikuti pertemuan TNGP tahun berikutnya dan akan ku tulis lembaran baru bersama TNGP. Keluarga inti dan keluaraga baru sama – sama keluarga saya dan teman – teman penulis adalah keluarga.

Muh.Taufik Rahman.S.pd.,MM peserta TNGP 2019. Lahir pada tanggal 06 November 1990 di Makassar. Bertempat tinggal di salah satu kabupaten bersejarah di Sulawesi selatan yaitu kabuapten gowa.

Alumni stie nobel Indonesia Makassar. Dan memounyai sebuah buku yang berjudul “menjejak pusara cinta, (karena cinta butuh perjuangan). Dan ikut lomba antologi Selamat datang mas nadiem, dan berhasil masuk 74 besar tulisan artikel untuk literasi Indonesia. Ingin berkenalan lebih jauh tentang penulis silahkan hubungi 081242133123 atau ke email-nya [email protected], FB.muh Taufik R